Maret 2012

Sudahkah Kita Mencintainya??

Pernahkah kita berfikir tetang keluarga kita? Saat mereka mencurahkan kasih sayang untuk mu dan mencintai kita dengan hati yang sangat tulus?? Pernahkah kita berfikir akan kehilangan mereka dan tak memiliki siapapun? Pernahkah kita membayangkan hidup tanpa mereka?? Sekedar membayangkan atau berfikir saja tidak akan membuat kita tau betapa berharganya mereka (keluarga) bagi kita. 
Mungkin aku termasuk orang yang beruntung karena masih memiliki keluarga yang utuh. Masih memiliki Bapak, Ibu, serta adik yang sangat aku cintai.. Meskipun sekarang intensitas untuk betemu mereka akan relatif 'jarang'. Ya maklum saja, karena sekarang aku telah bersuami. Mengingat kasih sayang mereka rasanya aku ingin menumpahkan semua air mata yang ku punya.. Mereka adalah orang yang paling mengerti tentang hidup ku. Bukan hanya sekedar ikatan darah, tapi tentang persahabatan dan pengertian, kasih sayang dan cinta kasih. Dan sekarang aku harus hidup jauh dari mereka. Aku sangat menyangi mereka, sungguh... Aku ingin memeluk mereka dan mengatakan "Aku menyayangi kalian, Aku ingin bersama kalian untuk waktu yang lama. Bahkan hingga aku mati nanti"
Aku baru saja melihat iklan Asuransi Thailand. Cerita tentang seorang ayah yang bisu, tentang kasih sayang yang dia berikan untuk anak yang dikasihinya. Namun kebisuannya justru membuat sang anak malu, dan menyalahkan keadaan. Cinta seorang ayah memang tak terbatas sehingga dia bisa memaafkan anaknya. Dia tetap berusaha memberikan kasih yang sempurna untuk anaknya, menyayangi dengan tulus dan dengan sepenuh hati..
Semua itu membuat ku sadar betapa besarnya cinta orang tua terhadap anaknya, meski mereka diam dan tak pernah mengungkapkannya. Aku tau mereka merindukan ku seperti aku merindukan mereka, dan lagi-lagi mereka hanya diam.
Tak pernah aku berfikir akan kehilangan mereka dan tak bisa lagi melihat senyum mereka..
Ya Allah, aku takut mereka pergi.. Aku takut senyum mereka lenyap dari wajah mereka.. Aku terlalu takut untuk itu .
" Maafkan anakmu ini Pa, Ma .. seringkali aku hanya membuatmu kalian marah, membuat kalian kecewa..
Mungkin ucapan terima kasih tidaklah cukup untuk semua pengorbanan kalian. Segala yang kalian berikan adalah yang terbaik!!! Kalian sosok kebanggaan ku... Tiada satupun yang boleh menyakiti kalian.. Aku ingin menjadi seperti pribadi yang kalian miliki."

Devita Maharannie
@Chapriatmodjo

Jilbab, Why Not ?

Memakai jilbab bukan berarti kita kuno atau gak fashionable, karena jaman sekarang banyak designer yang mengembangkan gaya berbusana ala muslimah. Dan menurutku jilbab adalah hal yang menyenangkan,merupakan simbol kepantasan dan kesopanan bagi kaum wanita. So, aku tidak ragu lagi untuk mengenakannya...
 Entah sejak kapan aku mulai tertarik dengan dunia Islam, termasuk tentang syariat-nya dalam hal berpakaian. Dulu saat aku masih sekolah di SMK yang berbasis Islam aku sering menjumpai teman ku memakai jilbab, mereka telihat lebih cantik dan sopan. Aku sempat berfikir untuk ikut memakainya saat sekolah, tapi justru teguran dari guru-lah yang aku dapatkan (mengingatnya membuat aku ingin tertawa). Aku langsung diberi pengarahan oleh wali kelasku waktu itu. Beliau bilang bahwa ketika seorang non-muslim mengenakan kerudung, maka ia dianggap telah melecehkan agama Islam. "Maaf" hanya kata itulah yang terlontar dari mulutku. Kadang keinginanku untuk menjadi seorang muslimah dan mengenakan jilbab sangatlah kuat, hanya saja belum ada yang bisa meyakinkan ku untuk masuk Islam. Hingga suatu saat kekasihku (sekarang suami) mengajakku untuk menjadi seorang mualaf. Ya, aku menjadi seorang muslimah. Tapi keinginan ku untuk memaikai jilbab melemah. Ternyata aku masih belum yakin, aku masih takut jika jilbab yang aku kenakan tidak sesuai dengan perilaku ku. Sebenarnya niat itu sudah ada, hanya saja aku masih butuh meyakinkan diriku untuk memantapkannya. Ok, akhirnya aku berusaha mencari artikel (web/blog) yang mengulas tentang jilbab. Tak hanya itu, aku juga mencari dukungan dari teman-teman ku di Koprol (sosial network). Dan aku rasa banyak dari mereka yang men-support aku. Bahkan ada yang memberiku link sebuah website Islami, juga id twitter Islami.

Mungkin kalian ingin tau kenapa  aku ingin sekali memakai jilbab. Karena bagiku memakai jilbab itu memiliki banyak manfaat. Selain untuk menutup aurat, jilbab juga memiliki manfaat lain. Seperti :
(ini hanya menurut pemikiranku saja :D)
  1. Sebagai tanda bahwa kita (kaum wanita) beragama Islam.
  2. Melindungi kulit dari sinar matahari 
  3. Kita akan lebih bisa dihargai kaum pria.
  4. Pelindung diri kita dari kezhaliman (Insha Allah jika kalian ber-Hijab dengan benar tentunya).
  5. Pelindung kepala kita dari panas teriknya matahari, juga disaat hujan gerimis yang bisa bikin pusing, kita  nggak perlu khawatir memakai penutup kepala, karena sudah ada jilbab.
  6. Kita akan terlihat lebih cantik, lebih sopan dan lebih feminin. Ini nggak bohong lho! Hehehe. 
  7. Tak hanya kulit, karena rambut yang ditutupi jilbab  juga akan lebih indah, karena tidak kontak langsung dengan matahari.
  8. Jika ada acara resmi kita tidak perlu repot menyanggul rambut lagi, karena dengan menggunakan jilbab dan sedikit aksen saja sudah membuat kita terlihat oke.
  9. Menutupi kekurangan yang ada di tubuh kita, misalnya bekas luka, dll
  10. Setiap kita menggunakan jilbab, setiap itulah kita mendapatkan satu pahala kebaikan dari Allah. (Ini kata guru agama islam ku dulu)
  11. Memberikan ketenangan jiwa bagi yang memakainya. Insha Allah..
Sebenarnya alasan yang paling utama adalah karena memakai jilbab adalah kewajban bagi kaum muslimah. Dan meskipun belum sempurna (belum bener sepenuhnya) aku memantapkan niat untuk memakainya dengan penuh keyakinan. Ya semoga saja teman-teman ku (wanita) tertarik untuk mengenakan jilbab, agar kita mudah di kenali sebagai muslimah :D . . .







Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 
(Qs. Al-'Aĥzāb 59)


Devita Maharannie 

Back to Top