Februari 2012

Pernikahan ...

Membicarakan tentang sebuah pernikahan sepertinya memang menarik .. =). Apalagi beberapa hari yang lalu adik sepupuku ( Siti Nurjanah ) baru saja melangsungkan pesta pernikahan. Ya, siapa sih wanita di dunia ini yang tak ingin menikah? apalagi bagi Islam menikah itu adalah salah satu Sunnah Rasulullah SAW.

حدسنا سعيد بن أبي مريم أخبرنا محمد بن جعفر أخبرنا حميد بن أبي حميد الطويل أنه سمع أنس بن مالك رضي الله عنه يقول جاءثلاث رهط الي بيوت أزواج النبي صلي الله عليه و سلم يسألون عن عبادة النبي النبي صلي الله عليه و سلم فلما أخبروا كأنهم تقلوها فقالوا و اين نحن من النبي صلي الله عليه و سلم قد غفر له ما تقدم من ذنبه وما تأخر قال احدهم أما انا فإني اصلي الليل ابدا وقال اخر انا اصوم الدهر ولا افطر وقال اخر انا اعتزل النساء فلا اتزوج ابدا فجاء رسول الله صلي الله عليه و سلم إليهم فقال انتم الذين قلتم كذا وكذا اما والله اني لأخشاكم لله واتقاكم له لكني اصوم وافطر واصلي وارقد واتزوج النساء فمن رغب عن سنتي فليس مني (اخرجه البخاري في كتاب النكاح باب الترغيب في النكاح)
Artinya :
….Anas Ibn Malik berkata : Datang tiga golongan kerumah istri-istri Nabi SAW ketika diterangkan kepada mereka seakan-akan mereka menganggapnya terlalu sedikit, mereka berkata : “Jadi di mana kami dibandingkan dengan Nabi SAW padahal beliau telah diampuni dosa-dosa beliau yang terdahulu dan yang akan datang” salah satu dari mereka berkata : “ sedangkan aku shalat malam terus menerus” yang lain berkata “Aku berpuasa sepanjang tahun dan tidak berbuka “ yang lain berkata : “Aku menjauhi wanita dan tidak menikah selamanya “maka datanglah Nabi SAW kepada mereka lalu berkata : Kalian yang berkata begini dan begitu, Demi Allah sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut kepada Allah daripada kalian dan lebih taqwa daripada kalian dihadapanNya akan tetapi aku berpuasa dan berbuka, aku shalat dan aku tidur dan aku mengawini wanita, barang siapa yang membenci Sunnahku maka ia bukan golonganku.
(HR. al-Bukhary pada kitab Nikah Bab keinginan untuk menikah)

Membicarakannya mengingatkan aku tentang Pernikahan ku sekitar 5 bulan yang lalu. Sebuah awal dari niat baik ku menjadi seorang istri yang soleha untuk suamiku. Sebuah pernikahan sederhana yang hanya bermaharkan seperangkat alat shalat, tanpa pesta, tanpa di hadiri kedua orang tuaku juga keluarga kandung ku. Ya, semua keluargaku adalah non muslim (protestan) maka dari itu wali hakim dari KUA lah yang menjadi pengganti ayah ku.
Miris memang tapi inilah jalan hidup yang ku pilih, aku menikah dengan seorang pria yang mau mengajak ku untuk mengenal Islam. Awalnya memang aneh, di usiaku yang baru menginjak 18th aku sudah memutuskan untuk mengakhiri masa lajangku. Ada rasa ragu apa aku bisa menjadi seorang istri yang memiliki tanggung jawab besar terhadap keluarga, tapi dengan kata Bismillah ... aku yakini niat baikku ini.
Aku telah menjadi seorang istri, meskipun belum bisa sepenuhnya membahagiakan suami. Aku selalu berusaha menjadi yang baik buatnya, belajar menjadi istri yang ikhlas, sederhana, tak banyak menuntut, menghormati dan menghargai suami, dan seterusnya ... =)
Aku bahagia, meskipun kadang masih ada cemburu dan prasangka. Tapi keluargaku sekarang  adalah harta berharga yang harus ku jaga...
Ya Robb, doa'ku Engkau berikan ketentraman dalam keluarga hamba. Beri kami keturunan-keturunan yang soleh soleha. turunkan rizki-Mu atas kami.. Kami hanya ingin mendasari pondasi rumah tangga kami dengan ajaran-Mu saja Ya Allah.

 "Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar" 
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". 
(QS. Al Baqoroh 201.)

Aku Ingin sepertimu, Aisyah . . . .

Alhamdulillah aku sudah mempelajari sifat perempuan Jawa. Aku sangat kagum pada mereka. Mereka adalah perempuan yang sangat setia, dan peduli pada keluarga. Di Jawa seorang isteri terlibat sepenuhnya dalam masalah keluarga. Isteri ikut memikirkan bagaimana dapur mengepul. Perempuan Jawa bisa hidup sederhana. Seperti Fatimah Zahra puteri Rasulullah bisa hidup sangat sederhana, ( ....) -Aisyah-
Kalimat di atas adalah penggalan novel Ayat-Ayat Cinta. Novel yang pernah menjadi best seller ini memang sangat menarik perhatian publik. Bahkan juga di angkat menjadi sebuah film dengan judul yang sama.
Alurnya memang bisa membuat pembaca/penonton ikut merasakan dan terbawa arus cerita.
Sebenarnya aku sendiripun belum pernah membaca penuh novel tersebut (karena hanya menonton film-nya), tapi ketika sekilas melihat penggalannya (lewat Googling) saja sudah membuatku tertarik untuk membacanya, hanya saja aku belum dapatkan novel itu dalam bentuk nyata. heheh =)
Ok lah mungkin kalian ingin tau kenapa aku mengutip kalimat yang di ucapka Aisyah kepada Fahri saat Fahri melamarnya, itu karena aku memang mengidolakan sosok Aisyah, sosok wanita yang lemah lembut, ikhlas, dekat dengan Allah, intinya dia perempuan yang sangat baik. Bahkan ia meridhokan Fahri menikahi Maria..
Hah, mengingat ceritanya saja sudah membuatku iri. Aku ingin menjadi sosok perempuan seperti Aisha.
Sosok yang di-idolakan banyak laki-laki. Tapi ya sudahlah, aku bukanlah Aisyah, aku bukanlah perempuan lembut itu. Aku hanya bisa belajar dari dia untuk menjadi perempuan yang setia dan ikhlas.
Kadang aku hanya ingin menjadi istiqomah, menjadi perempuan yang benar - benar baik akhlak-nya di mata suami, bukan hanya di mata suami tapi juga di mata orang lain.
Lucu memang, tapi itulah yang aku inginkan selama ini ..

Devita Maharani

Baca selengkapnya »

Back to Top